Sebelum menyimpan a setelan kimia tertutup penuh , sangat penting untuk memastikannya telah dibersihkan dan didekontaminasi secara menyeluruh setelah penggunaan terakhirnya. Dekontaminasi yang tepat menghilangkan sisa bahan kimia atau bahan berbahaya yang mungkin terakumulasi selama penggunaan. Kegagalan menghilangkan zat-zat ini dapat menyebabkan degradasi material, korosi, atau risiko paparan terhadap personel yang menangani setelan tersebut di masa mendatang. Proses dekontaminasi harus diselesaikan sesuai dengan standar industri dan pedoman produsen, dan setelah pakaian dibersihkan sepenuhnya, pakaian harus dibiarkan kering sepenuhnya. Menyimpan pakaian dalam keadaan basah atau terkontaminasi dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri, jamur, dan lumut, sehingga berpotensi membahayakan integritas bahan atau menyebabkan paparan berbahaya selama penggunaan berikutnya.
Sebelum disimpan, setiap pakaian kimia yang tertutup penuh harus menjalani pemeriksaan menyeluruh untuk memeriksa tanda-tanda keausan, kerusakan, atau degradasi. Area utama yang harus diperiksa meliputi jahitan, ritsleting, gasket, dan penutup, serta integritas kain secara keseluruhan. Robekan, tusukan, lecet, atau jahitan yang lepas harus segera diatasi. Kerusakan pada bagian mana pun dari pakaian, terutama segel dan ritsleting, dapat mengganggu kemampuannya dalam memberikan perlindungan penuh pada penggunaan berikutnya. Sangat penting untuk memperbaiki atau mengganti pakaian yang rusak sebelum disimpan, karena degradasi lebih lanjut dapat terjadi seiring berjalannya waktu jika pakaian tersebut tidak dalam kondisi sempurna. Pakaian yang menunjukkan tanda-tanda keausan harus ditandai untuk pengujian tambahan atau pembuangan jika dianggap tidak aman untuk digunakan di masa mendatang.
Pakaian kimia yang tertutup rapat harus disimpan di lingkungan yang bersih, kering, dan memiliki iklim terkendali. Kondisi lingkungan yang ekstrem dapat berdampak buruk pada sifat pelindung pakaian tersebut. Panas yang berlebihan dapat melemahkan bahan pakaian tertentu sehingga membuatnya rapuh, sedangkan suhu dingin dapat menyebabkan beberapa komponen, seperti seal dan gasket, kehilangan fleksibilitasnya. Sinar matahari langsung harus dihindari, karena sinar ultraviolet (UV) dapat merusak serat sintetis tertentu dan menyebabkan penuaan dini pada pakaian tersebut. Lingkungan penyimpanan yang ideal mempertahankan kisaran suhu 10°C hingga 25°C (50°F hingga 77°F), dengan tingkat kelembapan rendah untuk mencegah akumulasi kelembapan. Kelembapan yang berlebihan di tempat penyimpanan dapat menyebabkan pertumbuhan jamur atau degradasi bahan, yang tidak hanya mempengaruhi kegunaan pakaian tersebut tetapi juga menciptakan lingkungan yang berbahaya bagi pekerja. Penting untuk memastikan bahwa tempat penyimpanan memiliki ventilasi yang baik untuk menjaga kestabilan iklim dan mencegah penumpukan kelembapan atau asap.
Area penyimpanan pakaian kimia yang tertutup penuh harus bebas dari asap kimia, cairan, atau kontaminan yang dapat mempengaruhi pakaian tersebut. Penyimpanan di dekat bahan berbahaya, pelarut, minyak, atau bahan kimia korosif dapat membahayakan integritas bahan pakaian seiring berjalannya waktu. Asap kimia, bahkan dalam konsentrasi rendah, dapat bereaksi dengan komponen pakaian, berpotensi melemahkan sifat pelindungnya atau menyebabkan kerusakan material. Oleh karena itu, lingkungan penyimpanan harus ditempatkan jauh dari pengolahan bahan kimia aktif atau kawasan industri di mana kontaminasi silang dapat terjadi. Penggunaan lemari atau loker tertutup yang dirancang khusus untuk menyimpan APD dapat memberikan lapisan perlindungan tambahan dari kontaminan lingkungan.